Akhirnya Dapat yg Sealiran
Kemarin akhirnya saya ketemu orang yang endingnya ngoding tapi pas kuliah ngambilnya Manajemen. Mana sama pula ternyata di FEB Undip, hehe. Bedanya saya di Kampus Tembalang, dia saat itu masih di Kampus Pleburan. Soalnya beda 10 tahun. Saya masuk 2013, dia masuk 2003.
Ketemu Mas Muhammad Panji, yang sekarang jadi SRE di Flip, sebelumnya sempet 5 tahun di Traveloka. Jadi pas kebetulan aja lagi liburan ke Semarang, karena rumah mertunya di Semarang, katanya enaknya ketemu siapa, katanya inget saya, auto deh dichat via Linkedin, langsung set ketemuan mau ngobrol2 di JCO Java Mall.
Wah asyik bener ngobrolnya, terutama masalah pendidikan, ngobrol 2 jam serasa bentar banget. Salah satu inti obrolannya yaitu masalah pengetahuan tentang akses pendidikan dan karir.
Contohnya banyak yang ngga tahu kalau ternyata bisa kuliah di Jepang dan Jerman secara mandiri, tanpa ngandalin uang ortu, dengan kerja part-time.
Banyak yang ngga tahu, ternyata masuk kampus di Malaysia itu tanpa tes, ga ada uang masuk, biaya per semester rata2 lebih murah. Dan ternyata kampus-kampus di sana itu banyak yg rangkingnya di atas ITB, UI, UGM, dkk. Bisa coba cek di sini https://www.instagram.com/ayokuliahdimalaysia
Jadi ya gimana anak-anak bisa ngimpiin hal itu, wong tahu aja ngga.
Sempat kemarin saya baca, ada sebuah sekolah, hanya 30% yang masuk PTN. Ternyata yang 70% kuliahnya di luar negeri. Pertanyaan utamanya pasti, kok bisa? Ya pasti karena sejak awal mereka sudah tahu kalau ternyata ada akses ke sana. Entah memang dari sekolahnya, dari orang tua, atau mungkin dari kakak kelasnya.
Contoh ternyata ada juga Beasiswa untuk S1 ke Luar Negeri namanya Beasiswa Indonesia Maju dari Pemerintah, berapa yang tahu? Misal tidak pakai beasiswa, banyak jalur bisa kuliah di luar negeri juga dengan dana mandiri, yang bahkan bisa tidak merepotkan orang tua, karena untuk biaya kampus dan hidupnya, anaknya bisa kerja part-time.
Ngobrol sama Mas Panji, memang akses ini perlu dibuka seluas-luasnya. Dia siap juga nih jadi mentor buat SMA TI Nurus Sunnah (NS) yang akan dibuka Tahun Ajaran baru nanti 2025/2026 besok. Buat cerita ke anak-anak di NS juga, kalau ternyata banyak peluang di luar sana. Karena kadang ya anak-anak ini ngga berani mimpi besar, karena ngga pernah ketemu orang yang bisa mencapai mimpi besar tersebut.
Gimana bisa ngimpi jadi Software Engineer yang gajinya puluhan sampai ratusan juta, kalau mereka ngga tahu, ternyata jadi Software Engineer gajinya bisa sampai segitu, belum pernah ketemu sosok yang seperti itu. Atau bahkan malah ga tahu kalau ada kerjaan namanya SRE, hehe.
Buat yang tertarik tentang akses belajar atau karir terutama di Luar Negeri. Bisa join di sini ya, Insha Allah akan ada sesi sharing zoom sama orang-orang hebat ini, gratis. Termasuk yang pengen tahu tentang PPDB SMA TI NS di Semarang.
Join Grup WA
https://chat.whatsapp.com/ITrEGwWwhPo0HYo5d6UYYP