Bahasa Cinta, Sudahkah Tahu?
Bahasa Cinta, Sudahkah Tahu?
Kemarin saat belajar materi bagaimana membangun komposisi tim di sebuah pelatihan pengembangan SDM/HR.
Ada beberapa hal baru yang saya pelajari dan memang secara ngga sadar selama ini sudah melakukan di perusahaan, tapi begitu dikasih materi ini, loh lebih tersadarkan hehe. Salah satunya menganalisis tim kita ini masing-masing punya karakter seperti apa.
Contoh ada yang tipe internal vs external. Kalau yang tipe internal, ini tipe-tipe yang cocok jadi pemimpin, kalau ambil keputusan ga diajak malah marah, mereka bisa kasih kapan waktu selesai sebuah kerjaan.
Beda halnya dengan yg external, biasanya mereka lebih suka musyawarah kalau ambil keputusan.
Intinya kalau kita tahu mana tipe anak kita, kita lebih mudah menentukan siapa yang jadi pemimpin kalau ada sebuah kerjaan.
Lalu dilanjut, Alpha Male vs Beta Female, kalau di 1 tim kok ada 2 Alpha Male, sudah pasti malah jadi masalah, yang satu fokus ngempimpin, satunya malah jadi gembosi kerjaannya.
Nah yang terakhir menarik, bahasa cinta seseorang. Saya sendiri baru tahu urutan bahasa cinta istri saya ketika ikut pelatihan ini, sebelumnya tahu2 dikit, tapi habis ikut pelatihan bareng, jadi lebih ngerti, haha. Untuk anak/santri ternyata juga sama, jangan sampai salah bahasa cintanya. Ada anak yang sukanya dipuji, dikasih hadiah, atau modelnya dilayani.
Contoh dulu pernah ada kejadian anak ini kok belajarnya progressnya lama banget, sama orang tuanya dikasih hadiah ini itu, diajak sana sini, masih ga mempan juga, kalau belajar kurang semangat.
Baru tahu ternyata anak ini bahasa cintanya pujian, setelah kita coba dia menyelesaikan sesuatu, lalu kita puji di depan teman-temannya, progress belajarnya langsung meroket.
Kalau kita sebagai orang tua atau guru tidak tahu bahasa cinta masing-masing anak yg sedang kita bimbing, tentu akan jadi masalah besar. Begitu juga di perusahaan, kalau sampai ga tahu bahasa cinta masing-masing anggota tim, bisa jadi kita kalau mau kasih reward, ngga kena tepat sasaran, kita rasanya udah ngasih banyak, yg nerima ngga merasa apa-apa.
Apa bahasa cintamu?