Belajar 4 Bulan vs 36 Bulan, Jagoan Mana?
Masih inget, beberapa tahun sebelumnya banyak yang jualan IT Bootcamp bayar 40jt, belajar dari nol selama 4 bulan, nanti selesai program pendidikan, dapat garansi pekerjaan, dan gaji minimal 10jt/bln. Kalau ngga tercapai sesuai janji, uangnya dikembalikan!
Apakah sukses? Saat awal-awal sukses saya lihat, hit ratenya 90%, artinya keren banget. Tentu saat ini dunia startup digital lagi diguyur duit investor sana sini, kebutuhan akan talenta digital meroket tajam.
Namun ada juga yang sudah belajar 36 bulan (3 tahun), jangankan kasih janji gaji, bisa dapat kerja saja sudah Alhamdulillah, padahal momen waktunya juga sama lho. Kebutuhan talenta digital lagi tinggi-tingginya. Kalau mau dapat kerja? Ya ikut bootcamp juga dulu, lah terus ngapain belajar 36 bulan selama ini.
Okelah, kita abaikan dulu sejenak 2 cerita di atas. Tapi kira-kira, apa yang membuat perusahaan pelatihan Bootcamp IT sampai berani kasih jaminan kerja dan gaji? Mereka tentunya percaya dengan kurikulum mereka, percaya dengan pengajar-pengajar mereka, percaya juga dengan koneksi industri mereka.
Bayangkan kalau banyak sampai tidak dapat kerja, bisa rugi milyaran itu, gaji pelatih udah keluar banyak (rata2 saat itu gaji trainernya 10-15jt/bln), sewa gedung mahal, dan pengeluaran lainnya.
Pertanyaan berikutnya tentunya, metode, kurikulum, dan pengajar model apa yang mereka punya, sehingga mereka seberani itu, untuk memberikan jaminan kerja, dan minimal gaji, bahkan sampai jaminan uang kembali. Tentu pasti bukan hal yang biasa diberikan sama sekolah dan kampus pada umumnya.
Ternyata kuncinya ada di FOKUS.
Selama 4 bulan ini, mereka fokus lebih banyak prakteknya, dari pagi sampai malam. Tentu didukung tenaga pengajar yang asyik dan menyenangkan, dekat dengan para peserta. Saya sering dapat cerita, mereka para peserta sudah terbiasa belajar dari jam 7 pagi, sampai jam 1/2 pagi tiap harinya.
Mereka fokus belajarnya ya IT dan Bahasa Inggris saja, untuk Bahasa Inggris, biasanya dipaksa untuk sering presentasi, ga ada itu belajar teori grammar dkk. Udah fokus belajar ngoding, praktek, presentasikan dalam bahasa Inggris, gitu terus selama 4 bulan.
Apakah mereka jadi jago banget? Tentu tidak semua, tapi setidaknya mereka punya keahlian dibanding yang 36 bulan belajar tadi, tidak punya, sampai nyari kerja aja susah, apalagi ngimpi dapat gaji 10jt/bln.
Dan biasanya setelah mereka keterima kerja, kebanyakan mereka lanjut belajar ya pas di kerjaan, review lagi teori ini itu, baca buku ini itu, tapi setidaknya udah ada uang 10jt/bln. Belajarnya semangat, dapat lingkungan kerja, dan beberapa dapat senior di kantor yang baik banget ngajarain ini itu.
Bayangkan dengan cara yang sama, kita lakukan selama 36 bulan, seperti apa hasilnya? Tentu kalau saya, saya tambahkan juga materi Agama.
Penasaran sama hasilnya?