Belajar (Pola) Menipu, Agar Tidak Ditipu
Belajar (Pola) Menipu, Agar Tidak Ditipu
Beberapa kali dapat cerita dari temen kalau barusan ditipu, ngga cuman jutaan, ada yang sampai milyaran.
Saya sendiri sudah beberapa kali kena tipu juga, termasuk keluarga, dulu ibu saya pas saya masih kelas 6 SD, pernah uang yang tadinya mau untuk operasi, malah ketipu habis, dikuras ATMnya.
Ada yang beberapa kali kena tipu, habis itu bisa baca polanya, akhirnya tidak mudah tertipu lagi.
Tapi ternyata ada pula yang masih aja kena tipu, walau pernah tertipu, nanti jeda berapa bulan/tahun, kena lagi, bahkan dengan modus yg sama.
Nah ternyata menipu itu ada ilmu dan polanya. Polanya pun dari dulu sampai sekarang mirip-mirip. Mungkin ada yang kenal skema piramid, ponzi, dkk. Sampai hari ini pun, masih banyak hal yg sama, cuman beda baju aja.
Alkisah di sebuah yayasan pendidikan, tiba-tiba datang seseorang yang terlihat kaya, naik dengan mobil mewah BMW, mukanya adem sekali. Dia akhir-akhir ini sering mengikuti kajian yang diadakan oleh yayasan pendidikan tersebut.
Orang itu pun juga mulai akrab dengan pengurus yayasan, suka bawa makanan, dan sesekali memberikan bantuan uang, yang nominalnya tidak kecil, kadang 5jt, kadang 10jt.
Orang tersebut bercerita, kalau dia adalah pengusaha properti, yang dulu usahanya hancur karena riba, sekarang sudah mulai tobat, mau hijrah lah intinya. Maka dari itu mulai sering ikut kajian. Dia juga mulai bercerita juga kalau gedung A, B, C di beberapa kota lain, dialah yang membangunnya.
Seolah tersihir oleh cerita dan penampilan orang tersebut, apalagi juga sudah sering donasi yang nilainya luar biasa menurut para pengurus yayasan. Orang-orang di yayasan pun jadi sangat percaya dengan orang tersebut.
Sampai akhirnya di sebuah kesempatan, orang tersebut bertanya, apakah sedang ada rencana pembangunan dalam waktu dekat di yayasan. Orang yayasan pun cerita, kalau memang ada rencana pembangunan gedung sekolah baru, Alhamdulillah dananya juga sudah tercapai, sekitar 1.3M
Lalu orang tersebut menawarkan dirinya untuk menjadi kontraktornya, karena memang hal tersebut adalah keahlian dia, sudah banyak membangun gedung-gedung. Dia juga akan tidak mengambil untung, karena memang niatnya membantu, merasa banyak terbantu di yayasan tersebut, nanti cukup 1M saja. Jadi nanti pihak yayasan bisa ada pengiritan 300jt.
Seolah memang sudah percaya, karena 2-3 bulan terakhir interaksi intensif sama orang tersebut, akhirnya pihak yayasan langsung transfer senilai 1M.
Lalu entah karena apa, tiba-tiba orang tersebut tidak pernah datang ke kajian lagi, dihubungi tidak bisa. Seolah-olah, hilang tanpa jejak. Orang-orang yang diceritakan kalau mereka adalah kenalannya, ketika dihubungi juga katanya mereka tidak kenal dia.
Uang 1M pun hilang tanpa jejak, mau lapor polisi, ternyata rekening tujuan itu milik seorang petani di daerah pelosok yg tak tau apa2.
Kira-kira kalau kita di pihak orang yayasan, apakah kita yakin tidak akan tertipu?
Tips apa aja, agar tidak tertipu?